Setiap orang pasti memiliki rasa takut
tertentu akan sesuatu, yang jenis dan intensitasnya tentu saja
berbeda-beda dan bervariasi.
Dalam taraf yang cukup tinggi, rasa takut ini menjelma menjadi apa yang disebut gangguan phobia. Ada banyak jenis phobia yang telah diketahui seperti agoraphobia yaitu rasa takut akan ruang terbuka dan berada di tempat ramai, atau thanatophobia yaitu rasa takut akan kematian. Ada juga jenis phobia yang tergolong sangat aneh dan konyol seperti arachibutyrophobia yaitu rasa takut akan "selai kacang yang menempel di langit-langit mulut".
Di artikel berikut akan kita bahasa
jenis-jenis phobia yang bersifat sangat fatal, dengan kata lain
jenis-jenis phobia yang bersifat fundamental dan berpotensi merusak
kualitas hidup penderitanya hingga ke taraf ekstrim. Walaupun akan
terdengar aneh, harap diingat bahwa di luar sana memang benar-benar ada sesama kita yang menderita phobia ini.
Dengan mengetahui jenis-jenis phobia ini diharapkan kita akan turut
dapat merasakan dan bersimpati kepada mereka. Mari kita lihat satu per
satu.
1. Decidophobia(Rasa takut untuk mengambil keputusan)
4. Somniphobia (Hypnophobia Rasa takut untuk tidur.)
5. Acousticophobia(Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri)
6. Epistemophobia (Gnosiophobia Rasa takut akan ilmu pengetahuan)
7. Ambulophobia (Rasa takut untuk berjalan atau berdiri)
8. Pantophobia (Rasa takut akan segala hal)
9. Counterphobia (Phobophilia Rasa menyukai akan keadaan atau situasi yang menakutkan)
10. Phobophobia (Rasa takut akan rasa takut itu sendiri)
1. Decidophobia(Rasa takut untuk mengambil keputusan)
Kata decidophobia pertama kali diucapkan oleh seorang filsuf dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat, bernama Walter Kaufmann di tahun 1973 dalam bukunya berjudul Without Guilt and Justice. Secara teknis decidophobia didefinisikan sebagai "rasa
kurang keberanian atau keinginan dari seseorang untuk memilih dari
beberapa alternatif yang berbeda-beda untuk mengetahui kebenaran".
Penderitanya cenderung untuk menyerahkan keputusan mana yang benar
kepada pihak lain, biasanya adalah orang tua atau pasangan mereka. Atau
bisa juga mereka menyerahkan keputusan kepada pemimpin keagamaan mereka
atau partai politik favorit mereka, dalam skala yang lebih luas.
Gejala decidophobia bervariasi antara
satu penderita dengan penderita lainnya, antara lain mulut kering,
susah bernafas, pusing, kejang otot, gemetar, jantung berdebar, bahkan
hingga rasa terjebak di dalam sesuatu dan tidak dapat melarikan diri,
juga kepanikan. Sedangkan penyebabnya biasanya karena si penderita
pernah mengalami sesuatu yang traumatis dalam hidupnya yang berkaitan
dengan mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah seorang anak kecil
yang secara konsisten dan terus-menerus dipaksa untuk menerima
keputusan orang tuanya tentang suatu hal. Hal ini dapat memberikan
dampak negatif terhadap psikologi si anak yang memungkin untuk
berkembang menjadi decidophobia.
2. Cibophobia(Rasa takut akan makanan)
Rasa takut akan waktu atau chronophobia
meliputi juga rasa takut akan segala konsep yang berhubungan dengan
waktu, seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dalam taraf
ekstrim, penderitanya akan merasa takut hanya dengan mendengar
seseorang berkata kepadanya kata-kata seperti "besok", "nanti",
"kemarin", dan sebagainya. Suara detak jarum jam juga dapat
mengganggunya.2. Cibophobia(Rasa takut akan makanan)
Cibophobia
atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia yang sangat kompleks
dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah bentuk obsesi.
Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan dengan anorexia,
sebuah gangguan dalam kebiasaan makan. Perbedaan utamanya adalah pada
anorexia, penderitanya memiliki rasa takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu sendiri.
Gejala cibophobia termasuk yang paling sulit dikenali. Menghindari
makanan adalah salah satu yang paling umum. Makanan-makanan yang
terlihat agak menjijikkan seperti mayonaise dan susu adalah jenis
makanan yang biasa ditakuti. Kebanyakan penderita cibophobia memiliki
perhatian yang berlebihan akan tanggal kadaluarsa suatu makanan,
seringkali dijumpai penderita cibophobia mengendus makanan dengan
berlebihan walaupun makanan tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang
masih jauh. Saat memasak, penderita cibophobia seringkali menunjukkan
perilaku yang berlebihan seperti memasak makanan hingga gosong atau
hangus. Gejala yang lain adalah menghindari restoran karena makanan di
restoran diolah di luar kontrol mereka, menghindari makanan seafood
jika sedang berada jauh dari laut karena takut tidak segar, atau
membuang makanan yang masih bagus karena berpikiran makanan tersebut
telah basi.
Penyebab cibophobia belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa
ilmuwan memperkiran pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan
orang menderita cibophobia.
3. Chronophobia(Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu)
3. Chronophobia(Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu)
Gejala chronophobia dapat bersifat mental, emosional, dan fisikal.
Rasa takut yang diakibatkan bervariasi mulai dari yang ringan sampai
serangan kepanikan yang hebat. Penyebab chronophobia kebanyakan adalah
akibat pengalaman buruk penderitanya di masa lalu, selain dapat juga
disebabkan dari kondisi kejiwaan penderitanya.
4. Somniphobia (Hypnophobia Rasa takut untuk tidur.)
Somniphobia,
ketakukan untuk tidur, dikatakan fatal karena dapat menyebabkan
penderitanya mengalami kelelahan baik fisik dan mental. Gejalanya
meliputi rasa panik yang melanda baik sebelum atau selama tidur.
Penderita somniphobia seringkali berpikiran jika ia pergi tidur maka ia
akan mati dan tidak akan terbangun lagi. Rasa takut ini mungkin saja
tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatannya yang lain, selain
tentu saja penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kurang tidur seperti
rasa lelah, kurangnya kesadaran, mudah teriritasi dan lain-lain.
Penyebabnya juga dapat bermacam-macam,
namun yang paling umum adalah mimpi buruk. Penderita somniphobia
kebanyakan sering mengalami mimpi buruk yang datang secara
terus-menerus dan menyebabkannya takut untuk pergi tidur.
5. Acousticophobia(Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri)
Penderita acousticophobia
merasa takut akan suara, baik segala jenis suara maupun satu jenis
suara yang spesifik seperti suara teriakan, siulan, ledakan, gumaman
dan lain-lain. Seperti kebanyakan phobia yang lain, acousticophobia
memiliki gejala-gejala yang sama meliputi rasa cemas, gugup, gemetar,
jantung berdebar dan lain-lain.
Penyebab seseorang menderita bermacam-macam, dan seringkali bersifat
unik antara satu penderita dengan penderita yang lainnya. Salah satu
yang umum adalah disebabkan oleh kondisi mental penderitanya, banyak
penderita schizophrenia didiagnosis juga menderita acousticophobia.
6. Epistemophobia (Gnosiophobia Rasa takut akan ilmu pengetahuan)
Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia,
rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan
penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang
mau melawan tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal
baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit
mereka dalam menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari
intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga
gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah
berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab
epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors).
7. Ambulophobia (Rasa takut untuk berjalan atau berdiri)
Bayangkan jika hanya dengan berjalan atau berdiri saja membuat seseorang takut. Jelas penderita ambulophobia
tidak akan dapat hidup normal, tidak setiap saat mereka dapat
bepergian dengan menggunakan kursi roda elektrik. Sayangnya hingga saat
ini belum ada teknologi yang mampu membuat manusia dapat terbang
melayang dengan sendirinya untuk berpindah tempat. Penderita phobia ini
tidak akan dapat menghindar untuk berhadapan dengan rasa takutnya
setiap hari.
Gejala/simptom dari ambulophobia bisa bermacam-macam, biasanya mencakup
rentang nafas yang pendek, berkeringat, rasa mual, pusing, gemetar,
hingga rasa panik. Sedangkan penyebabnya biasanya dapat ditelusuri
karena pengalaman cidera atau luka fisik seperti cidera pada kaki,
radang sendi (arthritis) atau masalah-masalah medis lain yang
menyebabkan penderitanya merasakan sakit saat berjalan.
8. Pantophobia (Rasa takut akan segala hal)
Telah
cukup jelas dari definisinya betapa fatalnya jenis phobia ini. Sulit
dibayangkan bagaimana menderitanya seseorang yang memiliki gangguan pantophobia di dalam dirinya. Sebuah sumber mendefinisikan pantophobia sebagai "rasa takut yang semu dan terus-menerus akan sesuatu yang tidak diketahui dan jahat".
Pada taraf ekstrim penderitanya akan jatuh ke suatu kondisi kegilaan.
Namun yang unik adalah seorang penderita pantophobia dapat saja
menjalani hidup dengan normal dan bersosialisasi seperti biasa, namun
tidak ada seorangpun yang tahu bahwa sebenarnya di dalam dirinya
mengalami suatu ketakutan yang dia sendiri pun tidak tahu penyebabnya.
Pantophobia sulit sekali dideteksi, dan proses penyembuhannya juga
dapat memakan waktu bertahun-tahun karena penyebabnya bisa
bermacam-macam.
9. Counterphobia (Phobophilia Rasa menyukai akan keadaan atau situasi yang menakutkan)
Counterphobia
didefinisikan sebagai rasa menyukai akan keadaaan atau situasi yang
menakutkan. Terdengar sangat aneh memang karena berbeda dengan jenis
gangguan phobia yang lain, definisi counterphobia justru dimulai dengan
kata "suka". Jika para penderita phobia yang lain akan berusaha
untuk menghindari obyek yang menjadi sumber ketakutan mereka, maka
penderita counterphobia justru akan dengan aktif dan sengaja mencari
sesuatu yang dapat membuatnya takut. Dalam kebanyakan kasus, rasa suka
akan ketakutan ini merupakan manifestasi si penderita dalam usahanya
untuk menaklukkan sesuatu yang mengganggunya.
Penelitian tentang counterphobia juga menemukan bahwa rata-rata
penderita counterphobia memiliki inteligensi tinggi, sangat mandiri,
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan stabil emosinya. Namun
perlu diingat bahwa counterphobia adalah jenis gangguan yang sangat
fatal karena penderita biasanya akan terperangkap dalam kondisi mental
yang membingungkan antara "melawan atau menyerah". Seringkali
dijumpai para penderita counterphobia mencoba untuk meloncat dari
gedung yang tinggi tanpa pengaman, walaupun sebenarnya tidak bermaksud
untuk bunuh diri namun akibatnya tentu bisa saja sama.
Selain itu jika ditilik dari sudut psikologis, counterphobia merupakan
sesuatu yang sangat kompleks dan rumit sehingga perlu penanganan yang
teliti dan hati-hati. Banyak para ahli yang lebih menyukai istilah phobophilia yang secara harfiah berarti "rasa suka akan rasa takut".
10. Phobophobia (Rasa takut akan rasa takut itu sendiri)
Phobophobia
didefinisikan sebagai rasa takut akan rasa takut itu sendiri, atau
lebih spesifik lagi adalah sensasi rasa takut yang timbul di dalam diri
penderitanya tentang sesuatu yang membuatnya takut atau gelisah.
Sumber masalah phobophobia kebanyakan berasal dari dalam diri penderita
itu sendiri, karena rasa takutnya seringkali terlihat tidak beralasan
dan bersifat semu.
Penderita phobophobia juga memiliki rasa takut jika ternyata dirinya
sendiri menderita phobia. Dengan kata lain, penderita phobophobia
seringkali tidak sadar jika dirinya menderita phobia. Inilah
sebabnya mengapa phobophobia digolongkan sebagai jenis phobia yang
bersifat fatal, dan jika tidak ditangani dengan tepat rasa takut ini
akan berkembang menjadi semakin bersifat permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar