Dynasty Warriors adalah seri permainan
untuk permainan konsol yang diproduksi Koei. Dynasty Warriors adalah
game yang mengangkat kisah Zaman Tiga Negara atau zaman samkok (sebuah
zaman di penghujung Dinasti Han di mana Cina terpecah menjadi tiga
negara yang saling bermusuhan). Di dalam game ini kita bisa menemukan
berbagai tokoh sejarah Samkok, maupun tokoh fiksi buatan dalam Permainan
ini berjenis aksi ini. dalam game ini berbagai karakter memiliki ciri
dan logat berbeda, berikut ini akan di ulas 10 karakter dynasty warior
paling agresif :
1. Gan Ning
Gan Ning adalah seorang jenderal
Wu pada Zaman Tiga Negara. Gan Ning sebelumnya adalah seorang perompak.
Ia menaruh berberapa bel di bajunya, sehingga musuh tahu kalau dia
datang. Setelah menjadi perompak, ia direkrut menjadi bawahan Huang Zu
dan Liu Biao. Saat Sun Quan menyerang Huang Zu, Gan Ning berhasil
membunuh Ling Cao, salah satu jenderal bawahan Sun Quan sekaligus ayah
dari Ling Tong. Hal ini yang membuat Ling Tong sempat dendam dan
antipati terhadapnya. Setelah Huang Zu dikalahkan Yuan Shao, Gan Ning
menjadi bawahan Yuan Shao. Zhou Yu dan Lu Meng sangat menyambutnya ke
Wu. Jasanya juga dipakai dalam Pertempuran Chibi. Namun dia dibunuh oleh
Sha Moke pada saat pertempuran Wu melawan Shu di pertempuran Yiling.
2. Ma Chao
Ma Chao,bernama lengkap Ma
Mengqi, putra tertua dari Ma Teng, seorang jendral pada Zaman Tiga
Negara. Dalam novel Kisah Tiga Negara karangan Luo Guan Zhong, Ma Chao
juga dikenal sebagai anggota dari Lima Panglima Harimau dari negeri Shu
Han. Ma Chao (Mengqi) adalah orang asli Fufeng dari Maoling. Ayahnya (Ma
Teng) rekan dari Bian Zhang dan Han Sui di daerah Xizhou pada akhir
masa pemerintahan Han Ling Di. Yang Fu menyatakan bahwa Cao Cao pernah
berkomentar "Ma Chao memiliki keberanian seperti Lu Bu dan Han Xin, dan
juga kesungguhan hati bangsa Qiang dan Hun.
3. Lu Bu
Lubu atau Lyu Bu, nama lengkap
Lü Fengxian, lahir di Wuyuan (sekarang Mongolia Dalam) adalah seorang
jenderal terkenal dari penghujung zaman Dinasti Han dan Tiga Negara. Lyu
Bu dengan ciri khas memakai penutup kepala dengan ekor, ia memiliki
kuda bernama Red Hare (Kuda Kelinci Merah) yang dikenal karena daya
tahannya dalam pertempuran. Kuda ini berasal dari Fergana dan menurut
legenda dapat berlari sejauh 1000 li (5000 km) dalam satu hari. Ia
walaupun sangat lihai bertarung, namun juga adalah seorang yang
menghalalkan segala cara untuk mewujudkan ambisinya. Lu Bu merupakan
seseorang yang penuh dengan sifat khianat, tidak ragu membunuh kedua
ayah angkatnya yaitu Ding Yuan dan Dong Zhuo.
4. Zhang Liao
Zhang Liao adalah salah satu
tokoh Tiongkok pada Zaman Tiga Negara. Pada awalnya Zhang Liao mengabdi
pada Lu Bu. Setelah Kematian Lu Bu, Dia mengabdi pada Cao Cao. Dalam
pertempuran di He Fei, Dia berhasil memukul mundur 100.000 pasukan Wu
hanya dengan 800 prajurit. Dia ditakuti di berbagai tempat dan nama
Zhang Liao disebutkan dapat langsung mendiamkan bayi yang sedang
menangis. Dia merupakan pemimpin dari semua jenderal Wei. Ketika Cao-Cao
sedang menyerang Han zhong. Zhang Liao juga termasuk salah satu
jenderal yang paling setia seperti Xiahou Dun dan Xu Chu. Dalam
pertempuran melawan Wu dia berhasil mengakibatkan terbunuhnya salah satu
jenderal andalan Wu yaitu Taishi Ci. Dalam pertempuran melawan Wu juga
akhirnya Zhang Liao gugur dalam peperangan karena terkena panah beracun.
5. Cao Ren
Cao Ren (168 – 223)
adalah jendral militer yang bekerja dibawah panglima perang Cao Cao
selama Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Cao Ren memainkan peranan penting
pada perang-perang sipil di Tiongkok yang menyebabkan keruntuhan Dinasti
Han Timur dan pembentukan Cao Wei.
Dia sangat berperan dalam kematian Guan Yu karena koalisinya dengan Dong Wu yang dipimpin oleh Lu Meng dan Lu Xun.
6. Dian Wei
Dian Wei
adalah seorang jenderal perang dari Zaman Tiga Negara. Ia mengabdi
kepada Cao Cao sebagai pengawal pribadinya pada masa pemerintahan
Dinasti Han. Dian Wei adalah pengawal yang setia yang mengorbankan
nyawanya untuk keselamatan Cao Cao ketika terjadi penyerangan di istana
Wan. Dian Wei merupakan salah satu karakter yang dapat dimainkan di
permainan Dynasty Warriors dan Dynasty Orochi produksi Koei. Di situ dia
digambarkan sebagai sosok yang berbadan besar, berotot dan berkepala
botak. Hingga seri Dynasty yang ke-5 dia digambarkan sebagai perwira
bersenjatakan kapak besar, di seri ke-6 dia digambarkan membawa sebuah
cambuk rantai dengan ujung bola besi berpaku-paku, sedangkan di seri 7
dia kembali digambarkan dengan kapak raksasanya.
7. Pang De
Pang De
adalah salah satu jenderal perang dari Zaman Tiga Negara. Dia pernah
mengabdi pada beberapa penguasa selama hidupnya, antara lain era Dinasti
Han di bawah kepemimpinan Kaisar Ling, pasukan provinsi Liang yang
dipimpin oleh Han Sui dan Ma Teng, penguasa Hanzhong yaitu Zhang Lu, dan
yang terakhir adalah Cao Cao. Walaupun Pang De termasuk jenderal yang
baru bergabung dengan pasukan Cao Cao, dia dikenal sangat setia dan
memiliki pendirian yang kuat karena menolak untuk menyerah kepada musuh
saat berada di pertempuran Fancheng.Ketika dibawa ke hadapan Guan Yu,
Pang De menolak untuk berlutut. Guan Yu mencoba meyakinkan Pang De untuk
menyerah, namun dia tetap bersikeras bahwa kesetiaannya tetap pada Cao
Cao dan meremehkan Liu Bei hanya memiliki kemampuan yang biasa. Oleh
karena itu akhirnya Guan Yu mengeksekusi Pang De. Ketika Cao Cao
mendengar kabar tentang kesetiaan Pang De yang kuat tersebut, dia
membandingkan kesetiaan Pang De dengan Yu Jin, yang walaupun sudah
mengabdi lama pada Cao Cao, tetapi memohon Guan Yu untuk mengampuni
nyawanya dan mengajukan diri menyerah. Maka Cao Cao menganugerahkan Pang
De gelar anumerta sebagai “Marquis Zhuang”.
8. Zhou Tai
Zhou Tai, adalah seorang
jenderal militer yang melayani di bawah panglima perang Sun Quan selama
akhir Dinasti Han dan Tiga zaman Kerajaan sejarah Cina. Zhou Tai adalah
karakter yang dimainkan dalam seri video game Koei, “Dynasty Warriors
4”. Dia digambarkan sebagai orang yang lebih suka mengkespresikan
maksudnya melalu tindakan daripada kata-kata. Dia kuat, berani, tekun
dan tidak terelakkan, tidak takut dengan siapapun dan apapun. Senjatanya
dari “Dynasty Warriors 4” sampai “Dynasty Warriors 6” selalu berwarna
merah dan hitam. Dia juga mengenakan jubahmerah yang compang-camping.
Senjatanya di Dynasty Warriors 6 adalah pisau yang dihiasi dengan ,
sedangkan di edisi sebelumnya pedangnya lebih menyerupai sebuah katana.
9. Wei Yan
Wèi Yán (nama lain
Wéncháng), adalah perwira perang negara Shu yang terkenal pada Zaman
Tiga Negara di Tiongkok dulu. Menurut novel Romance of the Three
Kingdoms bahwa Wei Yan awalnya bekerja sebagai perwira militer menengah
dari Liu Biao, tetapi buku sejarah tidak membahasnya. Wei Yan bergabung
dengan pasukan Liu Bei sesudah Liu menguasai Changsha sekitar tahun
209. Dia tidak pernah dipercaya oleh Zhuge Liang karena perangainya yang
tergesa-gesa itu dapat membuat kehancuran Shu, tetapi hanya Liu Bei
yang selalu memperhatikan Wei Yan, . Pada peristiwa "Wu Zhang Plains" di
perbatasan Chang An dan Han-Zhong,yang dimana Zhuge Liang mati karena
sakit dan digantikan oleh Jiang Wei. Jiang Wei menyuruh seluruh pasukan
Shu untuk mundur,tetapi tentara Wei Yan tetap di garis depan,karena
merasa kemenangan ada di depan mata dan Zhuge Liang tiada, dia
meneruskan pertempuran yang mengakibatkan kekalahan besar pada tentara
garis depan Shu karena terkena jebakan "Catapult" Deng Ai dan "Ambush"
Sima Zhao.
10. Zhang Fei
Zhang Fei (Zhang Yide)
berasal dari daerah Zhuo dan telah berteman dengan Liu Bei dan Guan Yu
sejak muda. Guan Yu yang lebih tua beberapa tahun menjadi kakak angkat
Zhang Fei. Pada awalnya, Zhang Fei dianggap lebih payah daripada Guan
Yu, di luar dari kekuatan dan keperkasaannya, tetapi penasehat Cao Wei
seperti Cheng Yu mengatakan bahwa Guan Yu dan Zhang Fei "mampu bertarung
melawan selaksa pasukan". Guan Yu baik terhadap anak buahnya tetapi
besar kepala terhadap kesatria lainnya. Sebaliknya, Zhang Fei
menghormati kesatria, tetapi kasar terhadap anak buahnya. Liu Bei sering
mengingatkannya, "Engkau membunuh secara berlebihan dan sering
menghajar prajuritmu. Hati-hati suatu saat engkau akan mendapat masalah
dengan anak buahmu." Walaupun ia agak khawatir tetapi ia tidak juga
berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar